DAFTAR ISI
Daftar Isi
Kata Pengantar
Latar belakang
Pendahuluan
BAB I
A.
Model Perusahaan Multinasional (multinational
Corporation = MNC)
B.
Strategi bisnis global
C.
Strategi penerapan GIS
BAB II
A.
Perlunya budaya etika
Referensi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan
kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ‘’ PENGGUNAAN KOMPUTER DI
PASAR INTERNASIONAL “ ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Sistem
Informasi Manajemen.
Makalah ini ditulis
dari hasil buku panduan serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan
Penggunaan komputer di pasar internasional. Kami ucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian makalah ini.
Kami harap, dengan
membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, menambah wawasan khususnya
bagi Penulis. Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari sempurna,
maka kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, dan membantu membuat
Makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Pekanbaru, 09 Mei 2013
Latar Belakang
Seiring dengan bertambah majunya perkembangan teknologi,
penggunaan komputer dalam suatu perusahaan sangat diperlukan apalagi bila suatu
perusahaan tesrebut ingin mengembangkan usahanya dalam pasar yang lebih besar
yakni pasar internasional. Maka penggunaan komputer merupakan kebutuhan yang
sangat vital agar rencana mengembangkan perusahaan tersebut dapat terealisasi
sesuai dengan rencana yang telah dibuat oleh perusahaan.
Pendahulan
Pada awalnya komputer digunakan pada tingkat lokal untuk
memecahkan permasalahan lokal. Namun saat ini komputer digunakan untuk
mengelola sumber daya yang sangat luas, karena perusahaan memandang seluruh
dunia sebagai pasar mereka.
Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, Perusahaan
multinasional (multinational corporation – MNC) raksasa telah berhasil
membangun sistem informasi global (global information systems – GIS),
membutuhkan pemrosesan informasi yang khusus. Dan perusahaan tersebut membuat peningkatan
besar-besaran baik untuk arsitektur maupun aplikasi sistem informasinya. Sistem
yang semula dirancang untuk mendukung operasi terpusat atau tersebar akan
direkayasa ulang yang memungkinkan perusahaan induk dan anak perusahaannya
beroperasi sebagai suatu sistem yang terintegrasi dan terkoordinasi. GIS masa
depan akan memungkinkan anak perusahaan untuk menyesuaikan produk dan jasa
mereka dengan para pelanggan, namun tetap menyediakan informasi yang diperlukan
para eksekutif diperusahaan induk untuk menjalankan perusahaan global.
BAB
I
A. Model Perusahaan Multinasional (multinational
Corporation = MNC)
Adalah perperusahaan yang beroperasi melintasi berbagai produk,
pasar, bangsa, dan budaya. MNC terdiri dari perusahaan induk dan sekelompok
anak perusahaan. Anak-anak perusahaan tersebut tersebar secara geografis dan
masing-masing mungkin memiliki tujuan, kebijakan dan prosedur sendiri. Dengan
bentuk tersebut, MNC mungkin merupakan bentuk organisasi paling rumit yang
keberadaannya saat ini meluas.
MNC merupakan suatu sistem terbuka tetapi berusahan meminimumkan
ketidakpastian yang ditimbulkan oleh lingkungan. Ketidakpastian dalam hal ini
adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang diperlukan untuk melaksanakan
suatu tugas dan jumlah informasi yang telah dimiliki oleh organisasi”. Karena
ketidakpastian melibatkan informasi, para eksekutif MNC dengan mudah melihat
bahwa mereka dapat mengatasi pengaruh-pengaruh lingkungan dengan menggunakan
secara baik teknologi informasi. MNC membuat sistem pengolah informasi yang
paling sesuai dengan kebutuhan mereka dari segi pengaruh lingkungan dan warisan
administratif. Perusahaan yang berhasil membuat sistem yang cocok memiliki
peluang terbaik mencapai kinerja yang baik, mereka yang gagal berisiko tinggi
mengalami kinerja yang buruk.
Tempat yang baik untuk memulai mempelajari pemakaian komputer di
pasar internasional adalah struktur organisasi.
Jenis – Jenis
Struktur Organisasi MNC
Ada beberapa jenis Struktur Organisasi MNc menurut William
Egolhoff, yaitu:
§
Divisi fungsional sedunia (worldwide
functional divisions)
Dalam struktur ini, anak-anak perusahaan diorganisasikan
menurut jalur fungsional – manufatur, pemasaran dan keuangan. Area-area
fungsional di anak perusahaan ini melapor langsung pada pasangan fungsional
mereka di perusahaan induk. Dengan pengaturan ini, semua perencanaan startegis
bagi MNC harus dilakukan pada tingkat eksekutif puncak di perusahaan induk,
karena data yg mengintegrasikan seluruh operasi tak terdapat pada tingkat yg
lebih tinggi Penggunaan Komputer di Pasar Internasional Perusahaan
Multinasional.
§
Divisi internasional (International divisions)
Dalam struktur ini, anak-anak perusahaan diluar negeri
melapor pada suatu divisi internasional MNC yg terpisah dari divisi induk.
Untuk semua keperluan praktis, MNC ini sebenarnya dua organisasi terpisah –
satu yang mendukung operasi domestik dan – satu yg mendukung anak-anak
perusahaan. Penggunaan Komputer di Pasar Internasional Perusahaan Multinasional
§
Wilayah geografis (Geographic regions)
Dalam struktur ini, MNC membagi operasinya menjadi
wilayah-wilayah dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan yg
berlokasi dalam batasnya. Staff kantor pusat pada perusahaan induk biasanya
sedikit, dan mengkoordinasikan arus informasi antara perusahaan induk dan anak
perusahaan. Keurangan struktur ini adalah tak adanya komunikasi antar wilayah
Penggunaan Komputer di Pasar Internasional Perusahaan Multinasional.
§
Divisi produk sedunia (worldwide product
divisions)
Dalam struktur ini, perusahaan diorganisasikan menurut jalur
divisi produk , dan tiap divisi bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri
diseluruh dunia. Keunggulannya, struktur ini memungkinkan MNC lebih mudah
mengenali beragam kebutuhan produk dari berbagai anak perusahaan dan
menyesuaikan lini produk menurut kebutuhan tersebut. Dtruktur organisasi ini
menyediakan hubungan pelaporan yg berlainan antara perusahaan induk dan anak
perusahaan Penggunaan Komputer di Pasar Internasional Perusahaan Multinasional.
Perlunya
koordinasi di dalam MNC
Koordinasi merupakan kunci dalam mencapai keunggulan kompetitif di
pasar global, akan tetapi tantangan koordinasi bagi MNC lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan yang membatasi aktifitasnya di dalam negeri.
Keuntungan koordinasi tersebut mencakup:
· Fleksibel dalam
memberi respon terhadap pesaing diberbagai Negara
· Kemampuan memberi
respon terhadap suatu perubahan meningkat
· Kemampuan
mengikuti kebutuhan pasar di dunia
· Kemampuan mentransfer pengetahuan antar
unit di berbagai negara
· Pengurangan
keseluruhan biaya operasi
· Peningkatan
efisiensi dan efektifitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
· Kemampuan mencapai
dan mempertahankan keragaman produk perusahaan serta cara produksi dan
distribusinya
B. Strategi bisnis global
Strategi bisnis MNC dikelompokan atas empat (4) strategi menurut
Christopher Bartlett & Sumantra Goshal, yaitu :
1.
Strategi Multinasional
perusahaan induk memberikan kebebasan kepada anak perusahaan untuk
mengembangkan produk dan praktek mereka sendiri serta senantiasa memberikan
pelaporan keuangan (desentralisasi). Strategi ini menimbulkan kendurnya
pengendalian oleh perusahaan induk (kantor pusat), dan sistem informasi
memudahkan desentralisasi dalam pengambilan keputusan strategis serta terdiri
dari proses dan database yang beridiri sendiri (oleh anak perusahaan).
2.
Strategi Global
pengendalian ada di perusahaan induk (sentralisasi proses &
database). Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia
dengan produk-produk standar. Produk untuk seluruh pasar dunia diproduksi
secara sentarl dan dikirimkan ke anak-anak perusahaan. Hal tersebut
mengakibatkan sebagaian besar kapasitas sistem informasinya berlokasi
diperusahaan induk dan terdapat sentralisasi proses dan database. Pengendalian
sangat ketat dan strategi diatur oleh pusat.
3.
Strategi Internasional
perpaduan strategi global (sentralisasi) dan strategi
multinasional (desentralisasi). Strategi ini memerlukan suatu tim manajemen
diperusahaan induk yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan menembus pasar
global. Keahlian ini disediakan anak perusahaan yang digunakan untuk
mengadaptasi produk, proses dan strategi perusahaan bagi pasar mereka sendiri.
Dengan strategi ini akan menggunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan
proses dan database perusahaan induk dengan anak perusahaan.
4.
Strategi Transnasional
perusahaan induk dan semua anak perusahaan bekerja sama
memformulasikan strategi dan kebijakan operasi, mengkoordinasikan logistik agar
produk mencapai pasar yang tepat. Tercapainya efisiensi dan integrasi global
serta fleksibilitas di tingkat lokal. Selain itu menunjukkan kapasitas
pemrosesan informasi yang tersedia pada tingkat anak perusahaan. Ketika
perusahaan menerapkan strategi transnasional, perusahaan mencapai integrasi
dalam sistemnya dengan menggunakan standar yang diterapkan pada skala
internasional serta dengan arsitektur yang umum. Tim pengembangan menyertakan
wakil dari berbagai anak perusahaan untuk memastikan bahwa sistem tersebut
memenuhi kebutuhan local. Strategi transnasional menempatkan tanggung jawab
yang besar pada pengelola database untuk memastikan keseragaman rancangan
database di seluruh dunia.
Penggerak bisnis global
Daya yang mendorong GIS yang pertama adalah keinginan untuk
mencapai skala ekonomi (economies of scale). Ketika perusahaan mulai
menggunakan komputer secara global, mereka mulai menyadari luasnya
keuntungan-keuntungan yang tersedia. Keuntungan tersebut dikenal dengan
penggerak bisnis global (global business drivers – GBD). GBD adalah suatu
entitas yang mengambil manfaat dari skala ekonomis dan skop eknomis, serta
kemudian berkontribusi pada strategi bisnis global. GBD menjadi dasar rencana
strategis sumber daya informasi perusahaan
(strategic planning for information resources - SPIR).
Berikut ini adalah tujuh penggerak yang diidentifikasi melalui
survei atas 105 MNC yang berkantor pusat di Amerika Serikat :
1. Sumber daya bersama
Beberapa anak perusahaan MNC membagi sumber daya yang sama untuk
mengurangi biaya, misalnya armada kapal tanker dan pusat-pusat distribusi.
2. Operasi yang fleksibel
Produksi dapat dipindahkan dari satu pabrik ke pabrik lain sebagai
respon atas perubahan kondisi.
3. Rasionalisasi operasi
Berbagai komponen dan sub rakitan dibuat di seluruh dunia dan
kemudian dirakit menjadi produk jadi.
4. Pengurangan risiko
MNC membatasi risiko yang inheren dalam beroperasi disatu negara
dengan beroperasi dibeberapa negara.
5. Produk global
Memasarkan produk yang sama di seluruh dunia atau anak perusahaan
di seluruh dunia merakit produk dari sub rakitan yang sama.
6. Pasokan yang langka
Sumber daya yang langka disimpan terpusat dan senantiasa tersedia
pada saat diperlukan.
7. Pelanggan tingkat
perusahaan.
Memiliki pelanggan yang berada di seluruh dunia.
Masalah dalam menerapkan sistem informasi global
MNC yang memulai suatu
proyek untuk membentuk GIS akan menghadapi sejumlah permasalahan, yaitu :
· Kendala Politis
· pembatasan
pembelian dan impor perangkat keras
· pembatasan
pemrosesan data
· pembatasan
komunikasi data
· Permasalahan
teknologi
· Kurangnya dukungan
dari manajer anak perusahaan
C. Strategi penerapan GIS
Bila suatu MNC mengikuti strategi multinasional, diperlukan
sejumlah tim pengembangan yang bekerja di sejumlah anak perusahaan. Bila
strategi global yang diikuti, tim pengembangan GIS mengerjakan sebagian besar
tugasnya di perusahaan induk. Bila strategi internasional ang diikuti, satu
atau sejumlah tim pengembangan dapat berpergian dari perusahaan induk ke
anak-anak perusahaan. Bila strategi transnasional yang diikuti, tim pengembangan menyertakan
wakil-wakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan .
Strategi transnasional bagi penerapan GIS
Strategi ini paling rumit dalam rangka membangun menjadi suatu
sistem yang bekerja dengan lancar dan strategi penerapannya meliputi:
- Menghubungkan GIS
dengan strategi bisnis
- Menentukan sumber
daya informasi
- Menyediakan
pembagian data
- Memperhatikan
lingkungan budaya
Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan GIS dalam lingkungan
budaya, meliputi :
- dukungan manajemen
puncak
- pengenalan
computer
- kekuatan referensi
- preferensi
komunikasi lisan
- kepuasan dalam
menggunakan GIS
BAB
II
B. PERLUNYA BUDAYA ETIKA
Pendapat umum dalam bisnis bahwa perusahaan mencerminkan
kepribadian pemimpinnya. Hubungan antara CEO dengan perusahaan merupakan dasar budaya
etika. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua
tindakan dan kata-katanya. Manajemen puncak memimpin dengan memberi contoh.
Prilaku ini adalah budaya etika.
Referensi:
http://iinnttaann-intankusuma.blogspot.com/2013/01/makalah-bab-3-penggunaan-komputer-di_540.html
http://gustavmy.blogspot.com/2013/01/penggunaan-komputer-di-pasar.html
http://adamsong.wordpress.com/sistem-informasi-manajemen/penggunaan-komputer-di-pasar-internasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar